Senin, 19 November 2012

Do'a Tukang Becak


Roki dan Boni merupakan dua bersaudara yang sama-sama mengikuti tes Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) pada tahun ini. Roki merupakan kakak Boni, yang dulunya tinggal kelas sebanyak dua kali ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Sejak kelas 5 SD, Boni menyamai kelas kakaknya tersebut hingga tamat SMA meskipun sekolah di tempat yang berbeda.
Mereka telah selesai mengikuti tes tersebut dan hasilnya akan diumumkan sebulan setelah pelaksanaan. Dan merekapun menunggu hasilnya dengan perasaan was-was, karena sebelum mengikuti tes mereka sama sekali tidak mengikuti bimbingan belajar.
“kak, kira-kira hasil tes kemaren gimana ya kak?”, Tanya Boni
“gag usah terlalu difikirkan, kalau lulus Alhamdulillah, kalau tidak lulus juga tidak apa-apa. Yang penting kita sudah berusaha”, jawab Roki dengan santai.
“bukan itu yang aku fikirkan kak, bapak kan sudah capek-capek usahain supaya kita bisa kuliah”, tukas Boni sambil mengangkat kepalanya.
Roki tak membalas ucapan adiknya, ia hanya duduk terdiam. Di dalam hatinya ia sangat ingin kuliah, tapi ia sangat pesimis untuk lulus tes.
Kini saatnya pengumuman hasil tes tersebut. Roki dan Boni tak sabar ingin mengetahui apakah dia lulus atau tidak. Keduanya sudah siap duduk di depan komputer sebuah warnet yang tak jauh dari rumahnya. Sekarang jam 20.00 WIB, artinya hasil tes SNMPTN sudah bisa dilihat. Dengan sigap Roki membuka situs resmi SNMPTN dan mengetikkan  nomor peserta ujiannya. Seketika itu juga Roki terdiam melihat tulisan “Anda tidak diterima”. Kemudian Roki mengetikkan nomor peserta ujian Boni, dan ternyata mereka melihat tulisan yang sama “Anda tidak diterima”. Roki yang tadinya terdiam, menjadi tertawa terbahak-bahak.
“hahahaha, aku kira cuma aku yang tidak lulus, ternyata kamu juga tidak lulus Bon. Hahahaha,,,”, ungkap Roki dengan tawanya  yang keras.
Boni tidak berkata apa-apa, ia terfikir bapaknya yang telah bersusah payah menyekolahkannya. Tapi untuk saat ini ia tak mamapu mebahagiakan bapaknya karena tidak lulus tes SNMPTN. Boni sangat sedih, karena ia tahu pasti bapaknya akan sangat kecewa.
Tak lama sesudah itu, mereka meninggalkan warnet tersebut dan kembali ke rumah. “Roki, kamu lulus di jurusan apa?”, tanya Bapaknya ingin tahu.
“saya tidak lulus Pak”, jawab Roki pelan.
“kamu?”, tanyanya ke Boni berharap ia akan lulus.
“juga tidak lulus Pak”, jawab Boni menunduk.
“Apa-apaan kalian ini…! Bentak bapaknya marah.
“Maaf Pak,,,”, ucap mereka serentak.
Ayahnya hanya diam dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Samar-samar terdengar gerutu dari mulut ayahnya, “kenapa kedua anakku tidak lulus ujian SNMPTN Ya Tuhan, apa mereka juga harus jadi tukang becak sepertiku?”.

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar