Apakah ku harus tetap mengejar cita saat saudaraku terus mengiringi dengan langkah tertatih
Mengawali hari berbekal api yang kian membara
Untuk menatap panorama nan jauh di balik perbukitan
Menuju senyuman yang belum pernah terlempar
Apakah semangat juang ini kan terus begejolak saat ku tahu
dedaunan tak lagi kokoh di dahan
Kencangnya hembusan angin membuatku terjatuh dan terjatuh
Merangkak tuk bisa berlari
Tapi itu semua mustahil untuk terjadi
Lambaian tangan itu sebagai tanda perjalanannya harus
dihentikan
Sejuta tanya memenuhi dada yang hampir remuk
Menambah beban tersendiri dalam setiap langkahku
Apakah tawa ini selalu terdengar saat sungai diam membisu
menyimpan tangisan
Tak terdengar lagi hiruk pikuk yang dulu memekakkan telinga
Mungkinkah api itu telah padam atau mungkin masih tersisa
hingga bisa kembali membara
Sementara waktu ku menahan hati untuk tidak melihat ke
belakang
Mencari jalan yang masih tersembunyi di balik gelapnya rimba
yang terus ku telusuri
By.Rahmat
Ilham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar