Pinggangku masih terasa pegal-pegal sehabis turun dari
minibus setelah melewati perjalanan Padang-Bukittinggi. Meskipun jarak
perjalanannya dekat, tapi capeknya bukan main gara-gara kejebak macet… Untuk
sementara waktu, ku tinggalkan kampus tempat ku menuntut ilmu tuk melepaskan
kerinduan dengan orangtuaku.
Hmmm,
senangnya waktu nyampe di kampung tercinta, rasa rindu dengan orang tua semakin
menjadi. Kini ku langkahkan kaki menuju istanaku, yang terfikirkan hanyalah
orangtuaku. Kadang ku bergumam dalam hati, lagi-lagi yang kubicarakan adalah
orangtuaku.
Sekarang ku
berdiri di depan pintu dan langsung mengucapkan salam, dan dari dalam rumah
terdengar suara yang amat merdu menjawab salamku,yang tak lain itu adalah suara
ibuku. Beliau membukakan pintu untukku, beliau sangat kaget melihatku berdiri
di hadapannya karena tidak memberitahu sebelumnya kalau aku akan pulang. Dari
wajahnya tampak raut kegembiraan menyambut kedatangan anak sulungnya. Kedua
tangannya memegang pipiku kemudian memelukku, akupun memeluk ibuku dengan penuh
rasa bahagia.
Hilang sudah
pegal yang bersarang di pinggangku tadi, tak ada lagi kata penat dan letih.
Semua telah terobati dengan pelukan dari ibu. Hehheehe,,, pelukanmu
menghangatkanku ibu, menentramkan bathinku…
By. Rahmat Ilham